KEGIATAN PENGIMBASAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK PSP ANGKATAN KE-1 SMPN 4 BANYUASIN III PADA SMPN 1 BETUNG, SMPN 2 RANTAU BAYUR DAN SMP TERPADU Al-MUHIBIN BETUNG
Program Sekolah Penggerak telah berjalan kurang lebih tiga tahun sejak dimulainya pada tahun 2021. Pada tahun 2024 ini. Sekolah penggerak diwajibkan mengimbaskan hasil pelatihannya kepada sekolah-sekolah lain sebagai salah satu tindak lanjut program tersebut.
Senin , 14 Oktober 2024, bertempat di SMP Negeri 4 Banyuasin III Melaksanakan Pengimbasan Kepada tiga sekolah penggerak yaitu SMPN 1 Betung, SMPN 2 Rantau Bayur dan SMP Terpadu Al-Muhibin Betung. Sebelum memasuki pengimbasan, kegiatan diisi dengan pemaparan materi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran oleh Pengawas Pembina SMP Dindikbud Kabupaten Banyuasin, Alpian, S.Pd. Bapak Alpian,S.Pd menyampaikan bahwa untuk mengetahui ketercapaian peserta didik pada suatu tujuan pembelajaran, guru harus memiliki KKTP yang bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti melalui deskripsi kriteria, skala atau interval nilai, atau rubrik. Lanjutnya, sebelum menentukan KKTP, guru harus melakukan asesmen awal sebagai dasar validitas KKTP. Terakhir, beliau berpesan supaya setiap guru harus bisa membuat KKTP. Jangan hanya menyalin punya guru atau sekolah lain.
Pengimbasan disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 4 Banyuasin III, Rismawati, M.Pd. Ibu Rismawati memberikan materi tentang pembelajaran berdiferensiasi, dimulai dari materi asesmen diagnostik, modul ajar berdiferensiasi, hingga teknik dan strategi pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas. Menurutnya, guru bisa menggunakan tiga bentuk diferensiasi sekaligus, yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk atau bisa juga memilih salah satu atau duanya. Selain itu, beliau juga memberikan motivasi kepada para peserta, khususnya guru, agar sabar dan semangat dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi karena memang tidak semudah teorinya. "Lama-lama, pembelajaran berdiferensiasi itu akan terbiasa meskipun awal-awal terasa sulit. Kita harus semangat demi peserta didik," Ujarnya.
Materi kedua disampaikan oleh Waka Kurikulum SMPN4 Banyuasin III Ibu Darmawati, S.Pd, M.Pd mengawalinya dengan menjelaskan tentang apa itu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan bagaimana pengimplementasiannya di sekolah. Kegiatan P5 yang dilaksanakan di sekolahnya. Menurutnya, P5 merupakan proyek yang membutuhkan proses cukup panjang untuk sampai pada kesempurnaan atau tingkat maksimal. Di sekolanya, P5 sudah dijalankan, tetapi memang masih butuh beberapa evaluasi dan refleksi. Beliau juga mengajak para peserta untuk membagikan cerita pelaksaan P5 di sekolah masing-masing. Kesimpulannya, banyak sekolah yang sudah menerapkan P5, tetapi belum pada taraf maksimal. Walaupun begitu, Bapak Suradi dan Ibu Setyarini memberikan pesan dan semangat bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam kegiatan P5, sekolah harus benar-benar terus belajar, mencari referensi, dan mengevaluasi kegiatan untuk perbaikan secara berkala.
Materi ketiga disampaikan oleh Ibu Galuh Krispadmi WA, M.Pd. memberikan materi tentang penyegaran platform merdeka mengajar . Materi diawali dengan pengenalan fitur-fitur baru di PMM. Setelah itu, para peserta diajak untuk kembali melihat-lihat modul dan video implementasi kurikulum merdeka yang ada di PMM yang kini sudah mencapai empat puluh topik. Tak hanya itu, Ibu Galuh juga memberikan tip-tip lolos aksi nyata hingga mendapat sertifikat dari topik-topik yang ada di pelatihan mandiri. Terakhir, beliau berpesan supaya sekolah-sekolah harus lebih semangat dalam mempelajari materi yang ada di PMM supaya implementasi kurikulum merdeka bisa lebih maksimal.
Sebelum kegiatan berakhir, pengawas pembina, Alpian, S.Pd.memberikan penguatan mengenai materi-materi yang sudah disampaikan oleh para narasumber. Selain itu, beliau berharap sekolah-sekolah dapat terus berbenah agar implementasi kurikulum merdeka terlaksana dengan maksimal sehingga para guru dan peserta didik benar-benar menikmati pembelajaran yang merdeka dan bermakna.